Edit Template
Berita

Meski Berada di Desa, MA Nahdlatul Muslimin Kudus Siswanya Sampai Luar Jawa

BETANEWS.ID, KUDUS – Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Muslimin yang berada masuk gang 13 Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, adalah salah satu sekolahan yang populer diminati masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Tak hanya datang dari Kudus, sekolahan yang berdiri sejak 1967 itu juga memiliki siswa yang berasal dari luar Jawa. Sekolahan yang dikelola oleh Yayasan Darussalam memiliki jarak kurang lebih 11 kilometer dari pusat perkotaan (Alun-alun Simpang 7 Kudus) itu juga terdapat pondok pesantren putra dan putri. Sehingga alasan itu yang menjadi alasan utama para orang tua mempercayakan sekolahan tersebut. Kepala Sekolah MA Nahdlatul Muslimin, yakni Muhlisin menyampaikan sekolah Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Muslimin saat ini setidaknya memiliki siswa dengan jumlah sekitar 800 orang. Di antara jumlah tersebut, siswa siswi itu berasal dari berbagai daerah. “Untuk siswa di sini (MA Nahdlatul Muslimin) dari sekitaran Kudus, Demak, dan Grobogan. Selain itu, siswa juga dari luar Jawa yaitu dari Lampung, Kalimantan, dan Papua,” bebernya saat ditemui di halaman sekolah, usai acara peresmian gedung lantai tiga MA Nahdlatul Muslimin, Minggu (30/7/2023). Ia menjelaskan, dengan adanya siswa-siswi yang berasal dari luar Jawa itu, sekolahan tersebut memiliki standar kualitas pendidikan yang memadai. Sehingga pilihan mencari madrasah terbaik menurut standar mereka, salah satunya di sekolahan tersebut “Tentunya secara umum kualitas pendidikan di Jawa dan di luar Jawa pasti lebih baik di Jawa. Karena mereka kepingin mencari madrasah terbaik menurut standar mereka dan juga terdapat pondok pesantrennya. Dan hal inilah yg menjadi alasan utama bagi orang tua mereka,” tuturnya. Lebih lanjut Muhlisin menerangkan, dengan adanya gedung baru lantai tiga yang telah diresmikan pada Minggu (30/7/2023) itu semakin menambah pengunjung kualitas pendidikan di sana. Menurutnya, saat ini MA Nahdlatul Muslimin memiliki 27 ruang pembelajaran, 3 ruang laboratorium, 1 ruang serbaguna, dan 1 ruang multimedia. “Dengan gedung baru ini, bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih bagus lagi bagi siswa-siswi, agar lebih nyaman belajar di sini,” jelasnya. Selain fasilitas dan sarpras yang tersedia, sekolahan itu juga membuka program kelas unggulan akamedik. Hal itu yang kemudian membuat sekolahan itu bisa bersaing dengan sekolahan lainnya. Editor: Haikal Rosyada

Berita

Resmikan Gedung MA Nahdlatul Muslimin, Waka BPIP: Santri Pilar Indonesia Merdeka

Rakyat Merdeka – Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Karjono menyampaikan peran penting santri dalam meraih kemerdekaan. Menurutnya, santri adalah pilar kokoh Indonesia merdeka.  “Kita tidak boleh melupakan sejarah, seperti kata Bung Karno dalam Jas Merah, Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Dan saat ini kita punya Jas Hijau, Jangan sekali-sekali melupakan jasa ulama,” kata Karjono, di acara peresmian gedung MA Nahdlatul Muslimin di Undaan Kidul, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (30/7).  Di acara yang dihadiri 850 santri itu, Karjono juga menegaskan betapa pentingnya peran santri dan ulama sebagai tulang punggung negara. Karjono menyoroti jasa-jasa para ulama yang tak tergantikan dalam memerdekakan Bangsa Indonesia. Peran KH Hasyim Asy’ari seorang kyai besar PBNU, yang memimpin perlawanan sukses mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air, menjadi inspirasi bagi para santri. “Kiai Hasyim Asy’ari mencatatkan sejarah dengan semangat, bahwa cinta Tanah Air adalah bagian dari iman, pesan ini harus dijunjung tinggi oleh warga negara Indonesia,” ucapnya. Tak hanya itu, Karjono juga menekankan Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa yang mengikat kita untuk saling mendukung dan menjaga keutuhan bangsa. Dalam melihat situasi yang kompleks di negeri ini, persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan, seperti yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan kita dari masa ke masa, mulai dari Sumpah Palapa yang disampaikan oleh Gajah Mada hingga Sumpah Pemuda, sampai Proklamasi oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Pancasila merupakan Suh (pemersatu lidi/sapu), artinya pemersatu bangsa, kalau tidak ada Suh ya akan bercerai berai.  “Mari kita tingkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, rasa saling menghargai dan rasa saling tolong-menolong, gotong royong karena tujuan kita sama, yaitu Indonesia bersatu, khususnya bagi kita umat beragama ke Tuhan Yang Maha Esa, dan kita harus senantiasa terbuka untuk mencari ilmu hangat dibatasi untuk mencari kebenaran sejati,” tambahnya. Dalam acara yang meriah ini, Karjono juga berbagi kisah inspiratif tentang Pancasila dalam tindakan. “Bahwa menjadi orang yang benar dan pintar merupakan hal yang lebih dihargai daripada sekadar pintar tanpa integritas,” ucapnya.  Di tengah kebahagiaan peresmian gedung tersebut, Karjono  juga mengungkapkan keprihatinan akan beberapa aspek yang melemah pasca reformasi, termasuk hilangnya mata ajar dan mata kuliah Pancasila di dunia pendidikan. Kabar yang sangat menggembirakan saat ini dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan,  dan Keputusan Mendikbudristek  tentang Penetapan Buku Referensi Utama Pendidikan Pancasila serta Keputusan Mendikbudristek Nomor tentang Penetapan Buku Teks Utama Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila, untuk Pendidikan Anak Usia Dini,  Pendidikan Dasar dan Menengah.  Penetapan Buku Referensi Utama Pendidikan Pancasila, dan Penetapan Buku Teks Utama Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila, untuk Pendidikan Anak Usia Dini,  Pendidikan Dasar dan Menengah dibuat BPIP bersama Kemendibudristek. Maka Karjono mengharapkan Bupati Kudus segera mewajibkan Pendidikan di wilayahnya menerapkan Pendidikan Pancasila. Pada kesempatan yang sama, pimpinan Darusalam, Qomarudin  menyambut hangat kehadiran pimpinan BPIP. Ia berharap acara tersebut dapat menghilangkan stigma negatif tak berdasar tentang pesantren sebagai sumber radikalisme dan intoleransi. Ia menegaskan  pesantren adalah lembaga pendidikan yang menyatukan pendidikan umum dan agama, sebagai wujud kebhinekaan dan kebersamaan. Sejuknya kerukunan berbeda tapi satu terpancar dari madrasah ini, memperlihatkan betapa pentingnya memahami perbedaan dan saling menghargai. “Semoga dalam kesempatan ini dan seterusnya, stigma negatif yang tak bertanggung jawab bisa dihilangkan, sehingga kebersamaan dan persaudaraan semakin kuat dan kokoh,” ujarnya. Qomaruddin juga bangga dengan BPIP karena semakin nampak sepak terjangnya di daerah,  juga Kudus merupakan Kota Wali dan Kota Santri yang mana tidak banyak pejabat tinggi datang ke Kudus.  “Lebih-lebih berkenan ziarah ke Sunan Kudus, tapi berbeda dengan BPIP semalam ziarah tiga wali,” pujinya.  Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP sekaligus Plt. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Edi Subowo, Dirjen  Pendidikan Islam Kementerian Agama yang diwakili Kasubdit Kesiswaan Kemenag, Kepala Kantor Kemenag Kudus, Para Pejabat Fungsional, Administrator dan Pengawas, dan Para Kepala Sekolah.

Berita

Pesan Kakemenag Jawa Tengah, Jaga Trilogi Madrasah

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Di tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi, trilogi Madrasah menjadi pusat pendidikan yang harus dijaga kehadirannya. Trilogi atau watak dasar ini merupakan jati diri kekhasan madrasah. Demikian yang disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah H. Muta’in Ahmad dalam acara Grand Meeting Khutbatul Arsy Pembinaan Ideologi Pancasila dan Peresmian Gedung Lt.3 di Madrasah dan Ponpes Nahdlatul Muslimin Undaan Kidul,Kudus pada, Ahad (30/7/2023). “Terdapat trilogi atau 3 watak dasar Madrasah yang memiliki peran penting untuk generasi muda. Watak ini tidak boleh hilang, watak ini adalah jati diri kekhasan kita. Ini adalah upaya menjaga apa yang sudah ada, apa yang selama ini menginspirasi khusunya di pendidikan agama,”ujarnya. Musta’in menyampaikan trilogi pertama adalah keIslaman dan keIndonesiaan. Disinilah terdapat dasar nilai keIslaman yaitu kesejukan dan kedamaian sebagaimana nama Islam itu sendiri. Kemudian ke Indonesiaan karena Islam tumbuh di Indonesia dengan dinamika yang sedemikian indah tanpa hiruk pikuk dan melahirkan semangat persaudaraan, gotong royong sebagai kekhasan bangsa Indonesia. “Persaudaraan ini kekhasan Indonesia dan kekhasan Indonesia itu adalah gotong royong. Dalam bahasa agama itu adalah ta’awun saling membantu saling menguatkan satu dengan yang lain. Ini yang harus terus di kembangkan karena ini watak dasar pendidikan agama kita,”kata Musta’in. Watak dasar Madrasah yang kedua yakni keilmuan dan kemoderenan. Dimana Madrasah dan Pondok Pesantren terus mengembangkan dan mengelaborasi ilmu. “Dengan demikian, ilmu tidak hanya menjawab kebutuhan masa kini tapi juga menjawab tantangan masa depan.”lanjutnya. Yang menjadi watak dasar Madrasah yang ketiga. terang Musta’in, sebagai lembaga pendidikan keagamaan didalamnya ada Pondok Pesantren dan sebagainya adalah adanya kemandirian dan keumatan. “Tiga watak atau trilogi ini kita harapkan harus tetap dijaga dan tidak terseret pada gaya pragmatisme hari ini,”ujar Musta’in. Di akhir ceramahnya, Musta’in mengajak  untuk memastikan lembaga pendidikan agama  menjadi tempat yang aman dan sehat bagi tumbuh kembangnya generasi-generasi muda dan calon-calon pemimpin masa depan. “Mereka tidak boleh terbebani persolan-persoalan apapun yang bentuknya berupa kekerasan, pelecehan, bullying, perundungan dan sebagainya yg membuat masa depan mereka terganggu, tugas kita para pengajar dan kita semua pelayan-pelayan di instansi pemerintah untuk memastikan ini,”jelasnya. Selain Musta’in, turut sebagai pembicara Karjono Atmo Harsono (wakil ketua BPIP), H.Muhammad Ali Ramdhani (Dirjen Pendis Kemenag RI) yang diwakili Imam Bukhori dan H. Qomaruddin (Ketua Yayasan). (M.Riska/adb)

Program Studi

Program prioritas Kekhasan/Keunggulan MA Nadlatul Muslimin  mencakup pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global  yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam  aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Dalam pengembangan kecakapan hidup spesifik vocational dilaksanakan melalui pendidikan berbasis Kekhasan/Keunggulan MA Nadlatul Muslimin Undaan Kidul, Undaan, Kudus antara lain : Program Kekhasan Moderasi Beragama Program ini bertujuan untuk mendidik siswa-siswa kami tentang pentingnya moderasi beragama dalam Islam dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Program ini akan membantu siswa memahami nilai-nilai Islam yang mendukung toleransi, kerukunan antaragama, dan penghargaan terhadap perbedaan. Adapun Komponen Utama Program sebagai berikut ; Pendidikan Agama yang Inklusif, bertujuan untuk : Mengintegrasikan pemahaman moderasi beragama dalam kurikulum mata pelajaran keagamaan. Mengajarkan siswa tentang sejarah Islam yang inklusif, menyoroti kontribusi berbagai kelompok dalam sejarah Islam. Dialog Antaragama, bertujuan untuk : Mengadakan sesi dialog antaragama dengan mengundang perwakilan dari berbagai agama untuk berbicara tentang keyakinan dan praktik mereka. Mendorong siswa untuk bertanya dan memahami keyakinan agama lain secara lebih mendalam. Pelatihan Keterampilan Moderasi, bertujuan untuk : Mengadakan pelatihan keterampilan moderasi beragama yang melibatkan siswa dalam peran bermain, perdebatan konstruktif, dan simulasi situasi yang melibatkan perbedaan keyakinan. Mengajarkan siswa cara merespons konflik atau perbedaan pendapat dengan cara yang damai dan beretika. Kegiatan Sosial dan Kepemimpinan, bertujuan untuk : Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat yang berfokus pada nilai-nilai moderasi beragama, seperti membantu yang membutuhkan tanpa memandang agama mereka. Membentuk kelompok-kelompok pengembangan kepemimpinan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi. Mentoring dan Pembinaan, bertujuan untuk : Memfasilitasi program mentoring antara siswa-siswa yang lebih tua dan siswa-siswa yang lebih muda untuk membahas isu-isu moderasi beragama. Melibatkan guru-guru agama dalam memberikan panduan dan dukungan kepada siswa dalam perjalanan moderasi beragama mereka. Program ini akan dievaluasi secara berkala untuk mengukur kemajuan siswa dalam pemahaman dan praktik moderasi beragama. Evaluasi dapat mencakup ujian, penilaian proyek, wawancara, dan observasi. Dengan adanya program moderasi beragama di MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kidul, Undaan, Kudus dapat diambil manfaat sebagai beriku ; Mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang toleran, terbuka, dan penuh penghargaan terhadap perbedaan. Mendorong kemampuan siswa untuk berkontribusi positif dalam masyarakat yang semakin multikultural. Memperkuat identitas Islam yang inklusif dan moderat di kalangan siswa. Membantu mengurangi potensi konflik beragama dan meningkatkan kerukunan antaragama. Program Keunggulan Lokal Peningkatan kualitas akademik siswa dengan membuka kelas unggulan berbasis IT yang bersinergi dengan keilmuan salaf yang merupakan warisan salafussholih. No. Kelas Materi Kegiatan Waktu Kegiatan 1 X, XI dan XII 1. Mengenalkan MS Office   2. Mengenalkan desain grafis   3. Mengenal E-Comerce         Program Keunggulan Global Program Unggulan Global yang dilaksanakan di MA Nadlatul Muslimin  adalah Keterampilan Komputer dan Internet. Program kegiatannya dapat dilihat pada tabel berikut : No. Kelas Materi Kegiatan Waktu Kegiatan 1 X, XI dan XII 1. Pengenalan Ms Office (word, excel, dan power point)   2. Pengenalan pembuatan poster dengan aplikasi canva   3 Penguatan ilmu agama dengan menyelenggarakan kurikulum Ulumu al syar’i   4 Membiasakan komunikasi menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris   5 Membuat lapak di onlineshop (shopee)   Program Keunggulan Pembiasaaan Program Unggulan Madrasah yang dilaksanakan di MA Nadlatul Muslimin adalah pembentukn siswa yang berkarakter, Program kegiatannya dapat dilihat pada tabel berikut : No. Kelas Materi Kegiatan Waktu Kegiatan 1 X, XI dan XII 1. Pembiasaan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun) Setiap Hari 2. Pembiasaan pagi (tadarus/tahlil/yasin/alfiah) Setiap Hari 3. Pembiasaan sebelum pulang (solat zuhur berjamaah/asmaul husna) Setiap Hari

Prestasi Siswa

Prestasi Siswa MA Nadlatul Muslimin  yang diraih baik oleh siswa maupun oleh lembaga MA dapat dilihat rinciannya dalam tabel berikut: No. Nama Siswa Jenis Lomba Tingkat 1 Salwa Zarotun Nabil Tahfiz 5 Juz     Kabupaten   2 Akhla Lu’lu’usy Syifa Tartil Putri       Kabupaten   3 Arif M. Ihsan     Bola Voli       Kabupaten   5 Firnanda A.       Video Guru Idola Kabupaten   6 Nur Hasanah     Drumband       Provinsi     7 Mifatahul falaq     Tolak Peluru     Kabupaten   8 Amalia H.       Madrasah Olymp. Nasional   9 Sella Desy       Madrasah Olymp. Nasional  

Sejarah Singkat Berdirinya MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan membawa dampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan konsekuensi logis adanya globalisasi yang sudah mendunia. Globalisasi di segala aspek kehidupan akan mengubah watak, jiwa dan pola hidup masyarakat di masa kini dan masa yang akan datang. Berangkat dari hal-hal di atas, praktis kegiatan edukatif juga memerlukan perangkat kegiatan belajar mengajar yang komprehensif sehingga diharapkan dapat menghasilkan dan mencetak anak bangsa dan generasi di masa depan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kepribadian baik, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki keimanan yang mantap kepada Allah Swt. Madrasah Aliyah Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus dan segenap pengelola serta para pendidik selalu berusaha semaksimal mungkin di dalam menghadapi tantangan zaman, membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang memadai dengan cara mengirimkan guru-guru untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh pemerintah baik yang bertaraf regional dan nasional. Di antaranya yang selama ini telah diikuti, workshop, penataran, diskusi, pelatihan-pelatihan, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), akan tetapi MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus menyadari akan kekurangan di berbagai bidang dalam merencanakan pengembangan peningkatan mutu madrasah untuk menghadapi dan menyongsong masa depan yang kompetitif menuju Madrasah Aliyah yang berdaya guna dan berhasil guna. Oleh karena itu restrukturisasi pendidikan terus dilaksanakan melalui penyempurnaan dan renovasi baik fisik maupun nonfisik serta teknik pendidikan selalu dilakukan sesuai standar nasional. Bertitik tolak dari fenomena di atas, maka MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1982 oleh Yayasan Darussalam yang dikuatkan dengan Akte Notaris nomor : 22/89 dan dengan tokohnya KH. Ansori, KH. Ahmad Fatah dan KH. Bisri. Cita-cita awal berdirinya memiliki tujuan untuk menampung lulusan MTs/SMP di wilayah Kecamatan Undaan, yang karena keterbatasan biaya mereka tidak mampu meneruskan belajar ke kota. Di samping mengingat animo masyarakat di wilayah Kecamatan Undaan terhadap pendidikan agama sangat tinggi khususnya pendidikan agama di tingkat atas. Untuk itu dipandang perlu untuk segera didirikan lembaga pendidikan menengah atas. Maka sejak itu pula para pengelola segera mendirikan Madrasah Aliyah Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus. Guna memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang elektronika, maka pada tahun ini Tahun Ajaran 2007/2008 dan 2008/2009 para pengelola berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan yang telah diwujudkan adalah pengadaan sarana laboratorium IPA, Bahasa, dan Komputer. Akan tetapi mengingat jumlah siswa yang tiap tahun makin bertambah, maka sarana tersebut masih jauh dari memadai, namun demikian tetap diusahakan dengan kekuatan dana yang ada untuk merealisasikannya. Di samping itu guna membekali peserta didik dengan pendidikan di luar kurikulum, yaitu kegiatan ekstrakurikuler. Rencana tersebut sudah kami wujudkan di antaranya Pramuka, UKS, PKM, PMR, Khitobah, Drum Band dan sebagainya. Madrasah Aliyah Nahdlatul Muslimin disingkat MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus yang didirikan oleh “Yayasan Darussalam” sebagai badan hukum pendiri dan penyelenggara MA Nahdlatul Muslimin didirikan oleh tokoh-tokoh agama di seluruh wilayah Kecamatan Undaan Kudus Jawa Tengah yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keadaan dan perkembangan di bidang pendidikan umat Islam dan bangsa pada umumnya. Maka pada tanggal 1 Januari 1982 oleh Yayasan Darus Salam dengan Akta Notaris Nomor : 22/89 juncto akta notaris nomor 58/2007 dan yang telah disahkan oleh Depkumham melalui SK Penetapan Nomor C-HT.01.09-576 tangal 31 Oktober 2007 yang semula bernama Yayasan Darussalam berganti nama Yayasan Darussalam 1969. Berikut susunan pengurus Yayasan Darussalam 1969 Undaan Kudus sejak berdiri Susunan Pengurus Pendiri Pertama Sebagai Berikut Penasehat : K.H. Ansori K.H. Ahmad Fatah K.H. Bisri K. Abdur Rohman K.H. Hasan Masqomar Pengawas : H. Qomaruddin HB., S.H., M.H. Drs. H. Abdullah Zahid, M.Ag. Ketua : KH. Aly Busro HB Wakil Ketua : Drs. H. Malihan Sekretaris : Dimyati, B.A. Bendahara : H. Abdul Rohman Seksi Pendidikan : K. Wahib Seksi Usaha : H. Asrori, B.A. Seksi Sarana Prasarana : K. Busyairi Sholeh Seksi Humas : K.H. Makno

Osis

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan organisasi siswa resmi di sekolah yang disatukan dengan organisasi IPNU/IPPNU yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Reformasi OSIS atau pemilihan ketua osis baru dilaksanakan secara demokratis setiap bulan September, bersama-sama dengan pemilihan ketua OSIS MTs NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS . Seluruh siswa berhak dipilih dan memilih ketua OSIS yang baru.

Data Kelulusan

NO TAHUN PELAJARAN PESERTA UN JUMLAH LULUS TIDAK LULUS  % TIDAK LULUS % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1990/1991  1991/1992 1992/1993 1993/1994 1994/1995 1995/1996 1996/1997 1997/1998 1998/1999 1999/2000 2000/2001 2001/2002 2002/2003 2003/2004 IPA/IPS 2004/2005 IPA/IPS 2005/2006 IPA/IPS 2006/2007 IPA/IPS 2007/2008 IPA/IPS 2008/2009 IPA/IPS 2009/2010 IPA/IPS 26  12 24 28 43 35 57 56 64 74 87 132 36/123 38/142 40/124 40/182 40/183 40/188 39/183 40/170 24  12 24 25 43 35 57 56 64 74 87 132 36/123 38/142 40/121 40/176 40/160 40/184 39/179 38/162 2  – – 3 – – – – – – – – – – 3 6 23 4 4 2/8 91,6  100 100 89,3 100 100 100 100 100 100 100 100 100/100 100/100 100/89,3 100/97,2 100/80,0 100/97,6 100/97,81 95,00/95,29 8,4 – – 10,7 – – – – – – – – – – 10,7 3,0 20,0 2,4 2,19

Data Siswa

  Rekapitulasi data siswa MA Nadlatul Muslimin  pada tiga tahun terakhir dapat dilahat pada tabel berikut: No. Tahun Pelajaran Kelas Jumlah X XI XII 1 2021/2022 278 244 241 763 2 2022/2023 269 278 244 791 3 2023/2024 305 272 277 854