Edit Template
Uncategorized

Pelatihan Penyusunan Modul Ajar Adiwiyata di MA Nahdlatul Muslimin

Kudus, 17 Juli 2024 – Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Muslimin mengadakan pelatihan penyusunan modul ajar Adiwiyata yang dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik, baik guru umum maupun guru salaf. Pelatihan ini berlangsung pada hari Rabu, 17 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, bertempat di ruang multimedia. Kepala madrasah, Bapak Muhlisin, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah menghasilkan produk berupa buku kerja yang disusun oleh para guru. “Semua guru, baik umum maupun salaf, diharapkan membuat buku kerja. ujarnya. Guru salaf juga diharuskan membuat buku kerja agar setiap apa yang dilakukan guru ada panduang, undang-undang dan aturan. Muhlisin juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. “Meskipun semakin hari kita semakin tua, janganlah menyerah dengan umur. Kita harus terus mengembangkan diri dan belajar kepada siapapun.” tambahnya. Waka Kurikulum, Ibu Ety Muznah, turut memberikan penjelasan bahwa kurikulum Adiwiyata tidak hanya berlaku untuk kurikulum Merdeka di kelas X dan XI, tetapi juga diterapkan di kelas XII dengan menggunakan kurikulum K13. Trainer kali ini adalah bapak Abdur Rochim, seorang konten kreator Youtube dengan nama channel Catatan Guru Muda. Untuk mendukung kelancaran pelatihan, para peserta diwajibkan membawa laptop, memiliki akun Chat GPT di laptop, serta mendownload bahan penyusun yang diperlukan. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi tenaga pendidik MA Nahdlatul Muslimin dalam menyusun modul ajar yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip Adiwiyata, sehingga dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Foto Kankemenag pembukaan Bimtek Kepala dan Wakabid Kurikulum di Hotel @Hom
Uncategorized

Kankemenag Ingatkan, 3 Dosa Besar PendidikanYang Harus Dihindari Madrasah

Kudus, ma-nahmus.sch.id – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, H. Suhadi, S.Ag.,M.Si. mengingatkan pengelola madrasah untuk menghindari 3 dosa besar pendidikan.  Hal itu disampaikannya di hadapan peserta Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Kepala Madrasah & Waka Kurikulum FK2MA Ma’arif Kabupaten Kudus, Sabtu (6/7/2024) di @HOM Hotel.  Tiga dosa besar pendidikan itu kata Suhadi merupakan pesan Menteri Agama RI kepada para pengelola madrasah.  “Ini bahasanya Gusmen ya. Saya sampaikan di sini kepada panjenengan semua. Jangan lakukan 3 dosa besar pendidikan,” kata Suhadi.  Tiga dosa besar pendidikan yang dimaksud Kakankemenag Kudus itu adalah bullying, intoleransi dan pelecehan seksual.  “Bullying atau perundungan dalam bentuk apapun dan dengan dalih apapun tidak boleh dilakukan dalam dunia pendidikan, termasuk di madrasah,” jelas Suhadi.  Madrasah lanjut Suhadi, harus menanamkan nilai-nilai inklusif kepada stakeholder madrasah.  “Jangan berikan ruang bagi intoleransi untuk berkembang. Madrasah harus inklusif terhadap semua elemen yang ada di lembaga kita,” pesannya.  Dosa besar ketiga jelas Suhadi adalah pelecehan seksual. Yaitu perbuatan asusila yang hina dan sangat dibenci oleh agama maupun masyarakat.  “Pelecehan seksual jangan sampai terjadi di madrasah. Terhadap murid maupun siapapun yang ada di madrasah. Sekali kita kepleset di sini maka langsung hancur. Langsung tak berdaya,” tutur Suhadi.  Selain 3 dosa besar pendidikan, Suhadi juga  memberikan pesan kepada pengelola madrasah (kepala madrasah) untuk benar-benar menjaga kepercayaan orang tua.  “Tolong jaga kepercayaan orang tua. Jangan buat mereka kecewa. Di hadapan orang tua saya sampaikan, percayalah pada proses pendidikan yang ada di madrasah,” kata Suhadi. Kepala Kantor Kemenag Kudus itu juga mengatakan tentang pentingnya publikasi. Hal-hal positif harus dipublikasikan. Tidak hanya prestasi saja, kegiatan-kegiatan pembelajaran yang baik perlu dipublish ke media sosial.  Suhadi mengingatkan madrasah untuk memegang komitmen mewujudkan madrasah yang ramah anak dan madrasah yang sehat.  “Sehat fisik maupun non fisik. Keuangan madrasah juga yang sehat. Jaga kemitraan dengan baik. Utamakan jalur koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi program,” jelas Suhadi. Madrasah, lanjut KaKankemenag Kudus perlu melakukan tata kelola yang responsif berbasis keadilan. Juga berorientasi pada pelayanan dengan menjadikan murid sebagai subyek yang harus dilayani dengan baik.  “Mari ciptakan budaya berakhlak di madrasah. Berakhlak maksud saya adalah singkatan dari akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif,” jelasnya.  Terakhir, Suhadi berpesan kepada para kepala madrasah yang tergabung dalam FK2MA Ma’arif Kabupaten Kudus untuk sebanyak mungkin tokoh-tokoh moderat dengan menyebarkan ajaran islam yang rahmatan lil alamin.  _Beny_

Uncategorized

Madrasah Nahdlatul Muslimin, Gelar Rapat Penegas Kenaikan Kelas

Kudus-ma-nahmus_sch.id. Rapat penegas merupakan acara puncak dalam proses belajar mengajar selama satu tahun pelajaran, karena dalam rapat penegas ini akan dievaluasi sejauhmana hasil dari proses belajar mengajar itu berhasil atau tidak, baik proses mengajar oleh guru maupun proses belajar peserta didik. Hal ini disampaikan oleh H. Taufikut Bari, S.Ag., M.Pd. selaku Kepala MTs Nahdlatul Muslimin dalam memberikan pembinaan pada acara Rapat Penegas Kenaikan Kelas MTs MA Nahdlatul Muslimin pada Kamis, 13 Juni 2024 bertempat di Aula Madrasah Nahdlatul Muslimin Undaan Kudus. “rapat penagas ini mmerupakan puncak dari proses belajar mengajar selama satu tahun pelajaran yang telah kita lalui bersama. Dalam rapat ini juga akan disepati bersama sejauhmana peserta didik layak untuk naik kelas atau tidak” ujar Taufikut Bari. Kemudian Taufikut Bari juga menghimbau kepada Bapak/Ibu guru, terutama Bapak Ibu Wali Kelas selama peserta didik selama menjalani libur akhir tahun agar senantiasa memantau, menghimbau, atau bahkan tetap memberikan informasi informasi penting agar sikap para peserta didik perwaliaannya senantiasa dapat terkontrol dari segi akhlak dan perilakunya. “selama liburan panjang kami mohon kepada Bapak/Ibu Guru, terutama Bapak/Ibu guru wali kelas untuk senantiasa memantau peserta didik perwaliannya agar senantiasa menjaga akhlak dan marwah dari Madrasah Nahdlatul Muslimin” tambah Taufikut Bari. Lebih lanjut Taufikut Bari selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin mengharap kepada Bapak/Ibu guru untuk ikut mempromosikan dan menyampaikan eksistensi MTs, MA, dan Pondok Pesantren Nahdlatul Muslimin kepada masyarakat umum agar sekiranya para masyarakat berbondong-bondong mempercayakan putra-putrinya untuk menuntut ilmu di MTs, MA maupun Pondok Pesantren Nahdlatul Muslimin pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2024/2025 mendatang. Muwaddaah/Perpisahan Peserta Didik Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini, peserta didik yang akan di Wisuda dari kelas IX MTs Nahdlatul Muslimin  sebanyak 329 siswa, sedangkan untuk peserta didik kelas XII MA Nahdlatul Muslimin sebanyak 277 siswa. Wisuda dan Perpisahan MTs dan MA Nahdlatul Muslimin akan dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Juni 2024 bertempat di Halaman MTs MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kidul gang 13. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Muwadda’ah tahun pelajaran 2023/2024, H. Nur Mufid, M.Pd. mengatakan bahwa Muwadda’ah akan diikuti oleh semua peserta didik kelas IX MTs dan Kelas XII MA yang seluruhnya berjumlah 606 peserta didik yang kesemuanya akan didampingi oleh wali peserta didik masing-masing. “Pada pelaksanaan Wisuda tahun ini, para wisudawan akan diarak atau dikirab mulai dari Balai Desa Undaan Tengah Gang 7 Undaan Kudus menuju ke Madrasah Nahdlatul Muslimin dan akan dikirab dengan iringan Drumb Band baik Drumb Band MTs maupun MA Nahdlatul Muslimin”, pungkas Nur Mufid. (Beny)